BERITA PIMNAS UNPAD

Umum

Sebanyak 51 Proposal PKM Unpad Peroleh Pendanaan Ditjen Dikti

[Kanal Media Unpad] Sebanyak 51 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2024 Universitas Padjadjaran berhasil mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek RI. Unpad berhasil masuk ke dalam 15 besar Perguruan Tinggi Penerima Pendanaan PKM tahun 2024  dengan menempati posisi ke-11 di tingkat nasional Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad Dr. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam mengatakan, jumlah proposal PKM yang lolos pendanaan tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu 44 proposal yang mendapatkan pendanaan. Boy menyampaikan peningkatan jumlah proposal yang berhasil mendapatkan pendanaan ini tentu tidak terlepas dari semangat serta kreativitas para mahasiswa dan dosen pendamping yang terus meningkat. Boy berharap pada ajang PKM berikutnya Unpad terus menunjukkan peningkatan hingga berhasil masuk ke dalam peringkat 10 besar. “Itu membutuhkan effort yang sangat besar, tapi Insyaallah kalau melihat dari semangat teman-teman dan komitmennya, mudah-mudahan bisa tercapai,” ujar Boy. Selanjutnya Boy juga menjelaskan bahwa Unpad telah melakukan berbagai persiapan untuk mendukung peningkatan jumlah proposal PKM yang lolos ke tahap pendanaan berupa pelatihan serta evaluasi kepada tim PKM yang sudah mengirimkan proposal, tetapi belum berhasil lolos pendanaan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang ada pada proposal tersebut, sehingga dapat diperbaiki untuk mengikuti PKM selanjutnya. “Terus saja dipoles, dilatih, dan Insyaallah jadi bagus. Dievaluasi apa kekurangannya, kadang hanya sedikit-sedikit saja,” kata Boy. Boy berharap melalui ajang PKM ini para mahasiswa dapat terus bersemangat dalam meningkatkan kreativitas serta gagasan-gagasan yang baru. Boy juga mengimbau kepada mahasiswa, khususnya yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti program PKM ini agar senantiasa pantang menyerah dan memiliki mental yang kuat. Selain itu, kemampuan kerja sama dalam tim serta manajemen waktu yang baik juga sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan bersama. “Pesan saya untuk yang sedang mempersiapkan PKM ini solid dalam satu tim, terus memiliki mental yang kuat, semangat yang tinggi, dan harus yakin bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil,” jelasnya. Secara keseluruhan, jumlah proposal yang didanai terdiri dari PKM-K (8 tim), PKM-KI (1 tim), PKM-KC (3 tim), PKM-PI (1 tim), PKM-PM (3 tim), PKM-RE (24 tim), dan PKM-RSH (11 tim) yang berasal dari FEB (2 tim), FK (3 tim), FMIPA (10 tim), Faperta (4 tim), FKG (2 tim), FIB (7 tim), Fapsi (4 tim), Fapet (2 tim), FPIK (4 tim), dan Farmasi (13 tim). (arm)* The post Sebanyak 51 Proposal PKM Unpad Peroleh Pendanaan Ditjen Dikti appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read

Umum

Juri Umumkan 30 Besar Peringkat Perguruan Tinggi Peserta Pimnas ke-36

Laporan oleh Silmi Lestari dan Prininta Meisya Rahardjo [Kanal Media Unpad] Tim Juri Pimnas 36 telah mengumumkan para juara pada acara Penutupan & Penganugerahan Pimnas ke-36 Tahun 2023 di Lapangan Pusat Pelayanan Basic Science Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (30/11/2023) malam. Berdasarkan perolehan medali, Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara umum Pimnas ke-36. Penghargaan Piala Adikarta Kertawidya tersebut diberikan langsung oleh Kepala Pusat Prestasi Nasional, Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, M.Si. kepada pimpinan UGM. Pada kesempatan tersebut, juri mengumumkan juara Lomba Presentasi dan Lomba Poster Pimnas ke-36. Lomba presentasi memperebutkan Juara Favorit, Medali Perunggu, Medali Perak, dan Medali Emas dari setiap kelas Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Sedangkan Lomba Poster memperebutkan Medali Perunggu, Medali Perak, dan Medali Emas. Pengumuman Penghargaan Mahasiswa Bertalenta juga ikut diberikan dalam acara tersebut sebagai penghargaan yang baru diumumkan tahun ini. Berikut daftar perguruan tinggi yang berhasil menduduki peringkat 30 besar dalam perhelatan Pimnas 36: Universitas Gadjah Mada Institut Pertanian Bogor Universitas Airlangga Institut Teknologi Sepuluh Nopember Universitas Negeri Malang Universitas Diponegoro Universitas Hasanuddin Universitas Brawijaya Universitas Ahmad Dahlan Universitas Sam Ratulangi Universitas Syiah Kuala Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Jenderal Soedirman Universitas Andalas Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Sebelas Maret Universitas Negeri Makassar Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Semarang Institut Teknologi Bandung Universitas Lambung Mangkurat Universitas Negeri Gorontalo Politeknik Perikanan Negeri Tual Universitas Sumatera Utara Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Universitas Padjadjaran Universitas Negeri Medan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Gadjah Mada meraih juara umum pada ajang Pimnas ke-36 di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (30/11/2023). (Foto: Dadan Triawan)* Dalam sambutannya, Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Rina Indiastuti, menyampaikan bahwa setiap pemenang sebenarnya adalah juara. “Yang belum berkesempatan juara sekali lagi tetap bahwa di balik juara itu ada makna luhur yaitu kejujuran. Jadi siapapun mahasiswa peserta Pimnas adalah tetap juara karena semua mahasiswa adalah jujur dalam menyampaikan karya-karya ilmiah dan karya unggulannya,” ungkap Prof. Rina. Rektor meminta agar seluruh peserta mengenang persahabatan yang dijalin pada ajang Pimnas ke-36 ini. Kehebatan mahasiswa berprestasi nasional akan terus didambakan demi mendukung Indonesia menjadi semakin maju dan berdaya saing. (art)* The post Juri Umumkan 30 Besar Peringkat Perguruan Tinggi Peserta Pimnas ke-36 appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read

Umum

Rektor Unpad: Pimnas Jadi Ajang Penyebaran Inspirasi dan Persahabatan

Laporan oleh Artanti Hendriyana, Salsabila Diah Diometa, dan Anggi Kusuma Putri [Kanal Media Unpad] Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 telah resmi ditutup. Penutupan kegiatan Pimnas 36 yang sekaligus menjadi momentum pengumuman pemenang tersebut diselenggarakan di Lapangan Pusat Pelayanan Basic Science Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor, pada Kamis (30/11/2023) malam. Pada kesempatan tersebut, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengatakan bahwa Pimnas menjadi ajang penyebaran inspirasi, pengetahuan, persahabatan, dan perjuangan mempertahankan karya ilmiah. “Kehebatan mahasiswa berprestasi nasional tetap kami dambakan terus berlangsung sampai mendukung Indonesia yang kita cintai semakin maju dan semakin berdaya saing,” kata Rektor. Rektor mengatakan, Pimnas tahun ini diikuti oleh 106 perguruan tinggi diikuti 525 kelompok, 2.411 peserta, 525 dosen pendamping, 77 juri, juga sejumlah official perguruan tinggi. Terdapat sembilan skema yang telah dilakukan pada pertandingan tahun ini. Skema tersebut, yakni PKM Riset Eksakta, PKM Sosial Humaniora, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian kepada Masyarakat, PKM Penerapan Iptek, PKM Karsa Cipta, PKM Karya Inovatif, PKM Video Gagasan Konstruktif, dan PKM Gagasan Futuristik Tertulis. Selain Lomba Poster dan Presentasi kelas Pimnas, juga diselenggarakan kuliah umum, Indonesia Talent Summit, Lomba Non-Pimnas, dan Pameran Teknologi Inovasi. “Terima kasih sekali lagi kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  yang telah memberikan kesempatan Unpad sebagai tuan rumah,” ujarnya. Dalam kesempatan ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. juga mengungkapkan rasa bahagianya melihat antusiasme perguruan tinggi dalam meraih prestasi melalui Pimnas 36. “Saya senang sekali bahwa Pimnas ke-36 tahun 2023 ini terselenggara dengan baik dan melibatkan 2.411 mahasiswa dari 106 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Jumlah peserta yang membanggakan ini menunjukkan semangat luar biasa sivitas akademika perguruan tinggi di Indonesia,” kata Nadiem. Nadiem mengatakan, pelaksanaan Pimnas ke-36 ini bertepatan dengan empat tahun perjalanan Kemendikbudristek mengakselerasi pendidikan tinggi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Tidak hanya mahasiswa saja yang bersemangat untuk berprestasi, tetapi dosen dan pimpinan perguruan tinggi juga memiliki motivasi yang besar untuk menggiatkan keterlibatan mahasiswa dalam pengembangan dunia riset di Indonesia. “Semangat ini lah yang membawa dunia pendidikan, khususnya jenjang pendidikan tinggi melompat ke arah kemajuan,” ujar Nadiem. Lebih lanjut, Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari juga mengungkapkan rasa bangga terhadap mahasiswa yang menjadi peserta Pimnas 36. Desy mengatakan bahwa melalui kegiatan ini akan muncul para talenta inventor, peneliti, dan inovator yang membanggakan dan mengamalkan ilmunya bagi Indonesia. “Semoga anak-anakku semuanya tidak berhenti sampai di sini saja untuk terus melakukan riset dan inovasinya, tetapi anak-anakku juga harus terus untuk optimis,” harapnya. (arm)* The post Rektor Unpad: Pimnas Jadi Ajang Penyebaran Inspirasi dan Persahabatan appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read

Umum

Ini Pemenang Lomba Non-Pimnas serta Pameran Teknologi dan Inovasi

Laporan oleh Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara [Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran mengumumkan juara Lomba Non-Pimnas serta Pameran Teknologi dan Inovasi di Auditorium Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (30/11/2023). Wakil Ketua Harian 2 Pimnas ke-36, Dr. Budi Irawan, S.Si., M.Si., mengatakan, tim yang menjadi juara merupakan tim-tim terbaik. Sebab, untuk menjadi juara, mereka harus melawan sejumlah tim dari perguruan tinggi lain. “Dari 150-an (tim) yang masuk, kita seleksi lagi hanya menjadi 30. Dari 30 ini, kita pilih lagi menjadi 9 juara,” ujar Budi. Usai pengumuman dilakukan, para tim yang menjadi juara memberikan tanggapan mereka. Di antaranya Dewi Purwati selaku perwakilan tim Unpad yang meraih Juara ke-1 pada Lomba Non-Pimnas Kategori Inovasi Produk/Karya Kewirausahaan berjudul “Citrigel: Inovasi Media Tanaman Hias Indoor Berbasis Hidrogel dan Pupuk Wangi Limbah Jeruk Limau”. Dewi mengatakan, ia dan timnya tidak menyangka akan menyabet juara ke-1. “Jadi, tujuan kami ikut (lomba) Non-Pimnas ini cuma untuk memperkenalkan produk kami ke tamu-tamu yang hadir. Jadi, pas kami tahu kalau kami menang, (kami) benar-benar speechless,” kata Dewi. Senada dengan Dewi, salah satu perwakilan tim Unpad yang menjadi juara 1 Pameran Inovasi dan Teknologi Kategori Stand Terfavorit, Silvy Erlindasari, juga mengungkapkan rasa syukurnya karena telah menyabet gelar juara.  “Seneng banget, ya. Soalnya, kita, ‘kan, dari Unpad Pangandaran. Kita sudah jauh-jauh datang ke sini. Terus, persiapannya juga singkat. Jadi, alhamdulillah banget. Ini berkat temen-teman semua dan dosen-dosen juga,” kata Silvy. Ke depannya, Budi berharap produk-produk hasil karya para juara lomba Non-Pimnas serta pameran inovasi dan teknologi bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, ia juga berharap Lomba Non-Pimnas ini bisa meningkatkan kreativitas para mahasiswa, terutama mahasiswa Unpad. “Lebih membuka wawasan mahasiswa Unpad untuk ke depannya (agar) bisa lebih kreatif dan berinovasi,” tambah Budi. Adapun daftar lengkap juara Lomba Non-Pimnas serta Pameran Teknologi dan Inovasi adalah sebagai berikut: Lomba Non-Pimnas Kategori Inovasi Teknologi Juara 1 Institut Pertanian Bogor Juara 2 Universitas Brawijaya Juara 3 Universitas Sumatera Utara Kategori Inovasi Pengabdian Kepada Masyarakat Juara 1 Universitas Pendidikan Indonesia Juara 2 Universitas Sumatera Utara Juara 3 Universitas Gajah Mada Kategori Inovasi Kewirausahaan Juara 1 Universitas Padjadjaran Juara 2 Universitas Ahmad Dahlan Juara 3 Universitas Muhammadiyah Surakarta Pameran Teknologi dan Inovasi Kategori Stand Paling Inovatif Juara 1 Paling Inovatif: PTI 27-Karbon Aktif Buah Blustru (Universitas Padjadjaran) Juara 2 Paling Inovatif: PTI 05-HERO (Universitas Padjadjaran) Juara 3 Paling Inovatif: PTI 37: Gensystem (Universitas Padjadjaran) Kategori Stand Paling Kreatif Juara 1 Stand Paling Kreatif: PTI 01-Brajamusti EVT (Institut Teknologi Perusahaan Listrik Negara) Juara 2 Stand Paling Kreatif: PTI28-Probiotik Spray (Universitas Padjadjaran) Juara 3 Stand Paling Kreatif: PTI 19: Inovkor Unpad-RAW RAMIE (Universitas Padjadjaran) Kategori Stand Terfavorit Juara 1 Terfavorit: SORASI (Universitas Padjadjaran) Juara 2 Terfavorit: Inovkor Unpad-CARE PUSPA (Universitas Padjadjaran) Juata 3 Terfavorit: Mentalku Merdeka (Universitas Padjadjaran). (art)* The post Ini Pemenang Lomba Non-Pimnas serta Pameran Teknologi dan Inovasi appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read

Umum

Saatnya Anak Muda Berkarya dan Kompetitif

Laporan oleh Marsya Avelia dan Silmi Lestari [Kanal Media Unpad]  Sebagai tonggak kemajuan bangsa, generasi muda adalah salah satu kunci penting perkembangan Indonesia. Maka sangat penting untuk membangun kesadaran atas pemberdayaan diri dan mendorong generasi muda untuk memperkaya wawasan. Hal tersebut disampaikan oleh Galih Smarapradhipa (Senior Digital Partnership & Collaboration Harian Kompas) selaku salah satu pembicara dalam agenda Talkshow “Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif, dan Berkarakter Menuju Indonesia Emas 2045” menjadi tema menarik dari Talkshow Pimnas ke-36 yang digelar di auditorium Bale Santika Unpad pada Kamis (30/11/2023). “Jadi bagaimana caranya teman-teman yang nanti jadi pemimpin di tahun 2045 itu bisa sukses dan menjadi lebih bersinar? caranya adalah ‘empower yourself and enrich your life’ atau memberdayakan diri kita sendiri dan memperkaya wawasan. Itu dapat menjadi cara atau langkah agar teman2 bisa lebih berbeda dan bersinar dibandingkan teman-teman yang lain,” ujar Galih. Senior Digital Partnership & Collaboration Harian Kompas Galih Smarapradhipa (Foto: Farhan Iswana Putra Ramadhan)* Menurut Galih untuk mencapai kesuksesan di masa depan khususnya dalam dunia kerja dibutuhkan skills yang begitu penting bahkan melebihi technical skills yakni Human Skills. “Human skills pertama yang diharapkan adalah networking atau jaringan. Kedua, adaptability atau kemampuan beradaptasi, terus kemudian problem solving, ” ujar Galih Aspek pertama adalah networking yang dapat diraih dengan meningkatkan kemampuan dalam membaca situasi dan bagaimana seseorang dapat memosisikan dirinya dengan baik di situasi tersebut. Kemudian Galih juga menyatakan bahwa memperluas pengetahuan juga menjadi langkah efektif untuk memperkuat hal tersebut. Aspek kedua adalah adaptability atau kemampuan beradaptasi. Dalam hal ini sensitivitas dalam mengetahui perkembangan isu atau tren yang ada sangat dibutuhkan, terlebih pada perkembangan teknologi yang tentunya akan sangat relevan di masa depan. “Nah ini yang kedua, adaptability atau kemampuan beradaptasi. Jadi ketika kita tahu atau baca dan paham tentang tren-tren terbaru kita bisa mengikuti, misalnya AI. Jika tahu potensi AI, sebenarnya kita dapat mengantisipasi tren AI yang katanya bisa menghilangkan atau menggantikan manusia,” ujar Galih. Aspek terakhir adalah problem solving yang juga berhubungan dengan pemahaman akan tren yang berkembang. Problem solving pun nyatanya dapat diraih  ketika seseorang dapat memahami perkembangan tren yang ada kemudian mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mengikutinya. “Understand what a trend, so you can identify opportunities and threat. Jadi ketika teman-teman tahu trennya ke arah mana, teman-teman bisa melihat peluangnya di mana dan masalahnya di mana. Kadang masalah adalah peluang baru,” kata Galih. Galih pun berharap anak muda Indonesia juga dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi dan dapat memilah dengan baik informasi manakah yang memiliki validitas tinggi. Berkarya Mahasiswa peserta Pimnas 36 mengikuti kegiatan Talkshow “Generasi Muda yang kompetitif, produktif, dan berkarakter Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar di auditorium Bale Santika Unpad pada Kamis (30/11/2023). (Foto: Dzaki Fadilah Yusuf)* Pembicara lain, Raditya Dika berbagi pengalaman dan pandangannya mengenai pentingnya generasi muda khususnya mahasiswa untuk fokus mengekspresikan kegelisahan yang mereka alami lewat sebuah karya. “Jadi mahasiswa itu waktunya gelisah. Apa yang kurang sih disini? Gue bisa pake waktu gue buat apa sih? Gue bisa bikin apa sih? Banyak gelisah gitu (dan) gelisah itu dijawab dengan karyanya,” ujar Raditya. Raditya mengungkapkan bahwa generasi yang menjadi bagian Indonesia Emas di tahun 2045 harus menemukan cara dan potensi diri untuk berkarya yang dapat memecahkan masalah di masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menjadi "orang yang berbeda" dan kolaborasi sebagai esensi masa kini. “Ini bukan era kompetisi, (tapi) ini eranya kolaborasi. Kalau kita bicara tentang kompetisi, bukan lagi soal adu lebih-lebihan. (Tapi soal) gue beda, lu beda ayo kita kolaborasi,” tekan Raditya. Raditya juga memberikan wawasan mengenai produktivitas dan karakter bagi generasi muda. Bagi Raditya, menjadi produktif berarti membuat pekerjaan terasa menyenangkan, hampir seperti bermain. "Dalam hal menjadi produktif, fundamental berpikir gue adalah bagaimana caranya membuat kerja itu rasanya jadi main-main. Ketika lu bisa nge-lock membuat pekerjaan lu rasanya jadi main-main, artinya hidup lu betapa menyenangkannya kan,” jelasnya. Ketika ditanya mengenai cara menumbuhkan karakter, Raditya menekankan pembentukan branding harus berasal dari kejujuran pada diri sendiri. "Gimana caranya kita punya branding dan konsisten dengan apa yang kita bikin. Yang paling pertama adalah kita harus jujur dengan diri kita sendiri dulu. Kita orangnya seperti apa?" tegas Raditya. Pada akhir talkshow, Raditya pun berharap pengalaman mahasiswa di Pimnas 36 bisa memberikan bekal berharga bagi generasi muda untuk menciptakan karya-karya bermakna di masa depan. "Mudah mudahan apa yang kalian dapat selama 7 hari ini, ya selain acara kita hari ini itu bisa juga jadi bekal kalian untuk bikin karya apapun yang kalian mau di tahun-tahun depan,” harapnya. (art)* The post Saatnya Anak Muda Berkarya dan Kompetitif appeared first on Universitas Padjadjaran.

4 min read