BERITA PIMNAS UNPAD

Umum

Kolaborasi Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Wujudkan Indonesia Emas 2045

Laporan oleh Prininta Meisya Rahardjo [Kanal Media Unpad] Masih dalam rangkaian Pimnas ke-36, Universitas Padjadjaran menggelar Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Nasional di Aula Suharyati, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (30/11/2023). Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Maria Veronica Irene Herdijono, Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Asep Sukmayadi, Sekretaris Jenderal Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa) Nur Subeki, para rektor beserta pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia, serta para pimpinan di lingkungan Unpad. Prof. Arief mengatakan bahwa Unpad sebagai tuan rumah berbahagia karena kesempatan ini dapat menjadi wadah berbicara bersama, bertukar pikiran, dan berdiskusi mengenai pentingnya pembinaan kemahasiswaan sebagai upaya utama untuk menciptakan generasi muda yang lebih baik. “Unpad tentu saja sebagai host juga berharap bahwa apa yang dihasilkan pada hari ini bisa terus menjadi guliran, bagaimana kita terus mengembangkan upaya untuk mendidik manusia yang lebih baik tersebut. Ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari visi kita sebagai perguruan tinggi,” tutur Prof. Arief. Menurut Prof. Arief, sarasehan yang dilakukan sebagai bagian dari Pimnas 36 ini merupakan agenda penting. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa masukan atau input yang dapat ditindaklanjuti ketika menjalankan program pendidikan tinggi di perguruan tinggi masing-masing.  “Kami juga berharap bahwa apa yang dihasilkan ini tidak hanya menjadi dimensi untuk program Pimnas, tetapi juga dapat menjadi tugas kembangan bagi pengambil kebijakan di tingkat nasional dan memberikan sumbangan secara akademis bagi pendidikan secara umum di pendidikan tinggi,” ujar Prof. Arief. Sementara itu, Nur Subeki mengatakan, untuk mencapai Indonesia Emas 2045 perlu disiapkan sungguh-sungguh seiring dengan pertumbuhan pesat penduduk Indonesia. Bonus demografi yang ada akan menjadi malapetaka bagi bangsa dan negara bila gagal disiapkan dengan optimal. Lulusan dari setiap perguruan tinggi di Indonesia, kata Nur, harus memiliki kemampuan yang baik. Oleh sebab itu, negara membuat beragam kompetisi seperti Pimnas untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, salah satunya kemampuan kepemimpinan. “Kepimpinan inilah yang nanti bisa mentransformasi di antara kita. Dan inilah tugas-tugas kita semua yang ada di bidang kemahasiswaan. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama dalam rangka sarasehan ini juga membantu Puspresnas dan BPTI untuk menyiapkan ruang-ruang atau ekosistem,” tegas Nur. Sementara itu Maria menyampaikan bahwa Puspresnas dan BPTI punya tujuan besar untuk menggarap kemampuan mahasiswa sehingga diharapkan dapat mengisi pembangunan Indonesia pada tahun 2045. “Dalam konteks perguruan tinggi kita akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan ajang. Kita akan meningkatkan komunikasi, konsolidasi, bagaimana kita mempersiapkannya secara lebih baik, lebih terstruktur, lebih terarah, dan lebih transparan. Kami sangat welcome untuk kita berdiskusi apa yang kiranya bisa menjadi pemikiran bersama,” kata Maria. Kemudian, Puspresnas atau BPTI sedang berupaya untuk menjaring data prestasi mahasiswa agar dapat diteruskan ke dalam Sistem Informasi Manajemen Talenta. Maria memiliki harapan besar bahwa melalui sarasehan ini pimpinan perguruan tinggi bisa berdiskusi banyak, memikirkan bagaimana pengembangan-pengembangan talenta di Indonesia, serta mendapat banyak masukan untuk BPTI dan Puspresnas. (art)* The post Kolaborasi Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Wujudkan Indonesia Emas 2045 appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read

Umum

Unpad dan LPS Perkuat Literasi Keuangan kepada Gen Z

Laporan oleh Anggi Kusuma Putri [Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengenai implementasi tridarma perguruan tinggi. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (30/11/2023). Dalam sambutannya Rektor mengatakan, kerja sama dengan LPS dapat dilakukan di berbagai kegiatan, seperti penyediaan tempat magang, tempat praktik kerja, menghadirkan dosen tamu, serta riset. “LPS mendukung pengembangan, tidak hanya kecerdasan bangsa Indonesia lewat pendidikan, tetapi juga pengembangan Iptek lewat research bersama,” kata Rektor. Selain penandatanganan Nota Kesepahaman, pada kesempatan ini juga diselenggarakan kuliah umum dengan tema “Peran Gen Z dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Menjaga Stabilitas Keuangan” yang disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa. Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa Unpad serta mahasiswa peserta Pimnas 36. “Tampaknya kuliah umum ini menjadi kuliah inspiratif, bukan hanya untuk mahasiswa Unpad tetapi juga mahasiswa dari perguruan tinggi lain,” kata Rektor. Dalam pemaparannya, Purbaya menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki masa bonus demografi atau jumlah penduduk usia produktif mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk usia non-produktif. Dalam hal ini, Gen Z menduduki usia produktif sebanyak 24,2 % dari populasi penduduk. Gen Z merupakan generasi yang baru masuk ke angkatan kerja dan memulai kariernya. “Lama-lama Gen Z yang akan menentukan arah ekonomi kita ke depan seperti apa,” kata Purbaya. Pada kesempatan tersebut, Purbaya juga menjelaskan mengenai pengelolaan keuangan yang bisa dilakukan Gen Z. Dijelaskan Purbaya, cara menyimpan uang terbagi menjadi beberapa level yang berbeda. Uang yang dimiliki harus memenuhi kebutuhan dasar dan cukup untuk kebutuhan dana darurat. Selanjutnya, uang harus digunakan untuk menyiapkan asuransi dan jika masih tersisa maka bisa mulai berpikir untuk melakukan investasi. “Jangan berutang dalam melakukan investasi karena pasar itu selalu fluktuasi. Kalau Anda berhutang hingga menghadapi keadaan terdesak untuk membayar padahal uangnya belum ada, jadi jual rugi,” kata Purbaya. Purbaya juga menyampaikan bahwa dalam dunia investasi ada istilah risk-return yang saling berhubungan. Semakin tinggi resiko, semakin tinggi hasil. Sebaliknya, semakin rendah resiko, semakin rendah juga hasilnya. “Jadi kalau ada yang bilang return tinggi dengan resiko rendah hampir pasti orang itu menipu, anda harus waspada semua itu,” ujar Purbaya. Tidak hanya itu, Purbaya juga membagikan kiat menabung dan berinvestasi yang cerdas dan aman, yaitu dengan memangkas pengeluaran yang tidak perlu, menyisihkan untuk menabung di awal bulan, dan memisahkan rekening sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, ketika ingin berinvestasi, terlebih dahulu harus mengenali kebutuhan dan kemampuan serta mengenal produk dan jasa keuangan. Selain itu, harus mengenali manfaat dan risiko serta mengenali hak dan kewajiban. “Ini penting sekali karena banyak yang cuma ikut-ikutan saja dan akibatnya ketika jatuh banyak yang bangkrut,” ujar Purbaya. Purbaya pun berpesan agar Gen Z sebagai penopang masa depan ekonomi bangsa agar terus belajar dengan baik dan menggapai cita-cita, serta bijaksana dalam mengelola keuangan. (art)* The post Unpad dan LPS Perkuat Literasi Keuangan kepada Gen Z appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read

Umum

Alumni Pimnas Sumbang Gagasan Penguatan Talenta Unggul

Laporan oleh Salsabila Diah Diometa [Kanal Media Unpad] Ikatan Alumni Pimnas menggelar Indonesia Talent Summit sebagai rangkaian Pimnas 36 di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Kamis (30/11/2023). Kegiatan bertema “Talenta Besari Indonesia Berdikari”  ini menjadi wadah bagi peserta dan alumni Pimnas dalam berdiskusi dan menghasilkan gagasan terkait pengembangan talenta Indonesia. “Tentunya kami ingin bagaimana para talenta ini lebih banyak bersuara, lebih banyak berpihak, lebih banyak memberikan gambaran-gambaran seperti apa kiranya yang teman-teman butuhkan. Jadi, pembinaannya seperti apa, keberlanjutannya seperti apa, dan apa kiranya yang bisa kita berikan. Jadi, kita tidak hanya bisa menuntut, tapi juga bisa banyak memberi,” ungkap Direktur Eksekutif Ikatan Alumni Pimnas Aditia Pramudia Sunandar. Dalam kegiatan tersebut, dibahas isu mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas ajang talenta, kontribusi seperti apa yang dapat dilakukan secara bersama-sama untuk pembinaan karier alumni ajang talenta, dan gagasan seperti apa yang dapat dilakukan oleh para alumni Pimnas setelah ini. Pada kesempatan tersebut, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Unpad Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, S.T., M.T mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik. Peserta Pimnas dapat bertukar pikiran dan mengutarakan gagasan terkait langkah mereka ke depan. Boy juga membahas perihal pentingnya legalitas bagi mereka supaya dapat terus berkarya bagi Indonesia.  “Sehingga teman-teman semua bisa terus mengembangkan ikatan ini dengan hal-hal yang positif ke depannya. Saya berharap seperti itu karena ini merupakan kumpulan dari orang-orang hebat yang sekarang ini berkumpul disini, (dan) berkompetisi. Dan bisa jadi kedepannya menjadi pahlawan akademik untuk Indonesia karena teman-teman memiliki inovasi dan kreatifitas yang tinggi,” ujar Boy. Lebih lanjut, Kepala Pusat Prestasi Nasional Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, S.E., M.SI. juga menekankan bahwa pengembangan talenta menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini dikarenakan bahwa Visi Indonesia Emas tahun 2045 dapat tercapai jika diisi oleh para talenta unggul. Oleh sebab itu, para mahasiswa yang bertalenta unggul harus dibina dan dipersiapkan sejak dini. “Yang menjadi harapan adalah kalian yang memiliki talenta itu bisa menularkan, (dan) menyebarkan virus-virus yang positif ini. Nah, itu mungkin salah satu hal yang bisa dilakukan supaya alumni (Pimnas) ini bermanfaat dan berdampak. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk adik-adik yang saat ini sedang berjuang untuk menjadi seperti kalian. Jadi apa yang dilakukan untuk diri sndiri itu dapat dilakukan untuk orang yang lebih luas dan lebih berdampak,” tuturnya. Indonesia Talent Summit ini berangkat dari urgensi keberlanjutan individu talenta dan karya yang dihasilkan. Terlebih lagi Pimnas sudah berlangsung selama 36 tahun, sehingga keberlanjutan sangat diperlukan. Oleh sebab itu, intensi dari pelaksanaan kegiatan adalah untuk mendapatkan rekomendasi kebijakan bagi pengembangan ajang talenta dari para pemangku kebijakan. “Diskusi telah menghasilkan 10 poin rekomendasi kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan standar dan kualitas penyelenggaraan ajang talenta, pembinaan karier alumni ajang talenta secara berkelanjutan, dan peranan komunitas alumni ajang talenta dalam pengembangan ekosistem talenta. Setelah diskusi kemudian akan dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Aksi oleh tim Alumni Pimnas,” papar Aditia saat diwawancarai oleh tim Media Center Pimnas 36. (art)* The post Alumni Pimnas Sumbang Gagasan Penguatan Talenta Unggul appeared first on Universitas Padjadjaran.

3 min read

Umum

Pengunjung Nikmati Aneka Sajian UMKM di Bazar Pimnas 36

Laporan oleh Marsya Avelia dan Fajar Amali Kurniawan [Kanal Media Unpad] Sekitar 52 penyewa (tenant) bazar turut memeriahkan kegiatan Pimnas-36. Penyelenggaraan bazar dalam Pimnas ke-36  ini pun tak hanya berorientasi melayani kebutuhan bagi para pengunjung atau peserta, tetapi juga sebagai upaya Unpad mendukung pemberdayaan UMKM. “Jadi tujuan digelarnya Bazaar dan Food Festival di Pimnas ini untuk melayani kebutuhan peserta maupun para undangan Pimnas yang datang ke Unpad, baik itu kebutuhan makanannya maupun merchandise. Kedua, tujuannya tentu saja memberdayakan UMKM yang ada di lingkungan Unpad, baik itu dosen, mahasiswa, alumni, ataupun berbagai UMKM binaan Unpad lainnya,” jelas Koordinator Bidang Bazar Pimnas 36 Dr. Rivani, S.IP., M.M Selain para peserta dan para undangan Pimnas ke-36, area bazar juga dapat dikunjungi oleh siapapun seperti mahasiswa dan dosen. Area ini pun tak hanya dapat ditemukan di taman bale santika, tetapi juga tersebar pada beberapa titik lain diantaranya selasar Gedung Rektorat Unpad, tepi jalan Bale Santika, hingga di wilayah belakang Masjid Raya Unpad. “Ada 10 tenant merchandise di selasar Rektorat, kemudian ada 20 tenant makanan dan minuman di taman Bale Santika dan di jalan Bale Santika ada 10 food truck. Selain itu, di wilayah barat UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau di belakang MRU (Masjid Raya Unpad) itu juga khusus tenant mahasiswa yang ingin berjualan,” ujar Rivani. Demi mewujudkan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan para peserta maupun para pengunjung lainnya selama masa Pimnas ke-36, panitia juga memberlakukan sistem seleksi terhadap UMKM dalam hal penyewaan serta pengorganisasian tenant. Rivani pun mengharapkan kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dan memberdayakan UMKM dengan baik. Kegiatan ini bukan hanya menjadi agenda pelengkap untuk memeriahkan Pimnas ke-36 tetapi juga dapat menjadi ajang bagi para UMKM yang didirikan oleh mahasiswa, dosen, tendik, bahkan UMKM di luar Unpad untuk menunjukkan eksistensinya. Direspons Positif Salah satu pengunjung Bazar yang telah diwawancarai oleh tim Media Center Pimnas, Nizar Ferdiansyah yang merupakan Mahasiswa FEB Unpad, merasa sangat senang karena ada bazar, seperti food court dan bisa dikunjungi oleh semua warga Unpad. “Aku kan awalnya fomo karena liat temen-temen kesini di story instagram, dan setelah kesini ternyata seru juga, banyak makanan kaya kebab, kopi, pempek, terus karena ada kursi dan mejanya juga akhirnya bikin betah. Fasilitas juga cukup memadai, akses wifi Unpad juga nyampe jadi bisa lebih santai juga,” ujar Nizar. Peserta Pimnas pun mengungkapkan hal yang sama, Arya Nathan Bara salah satu peserta Pimnas asal Binus University mengungkapkan bahwa Bazar Pimnas disini sangat pas dan cocok bagi kantong mahasiswa. “Disini pilihan makanannya beragam, harganya cukup ramah juga bagi anak kuliahan,”ujar Arya. Senada dengan Arya, Felix Anderson yang juga mahasiswa dari Binus University mengatakan bahwa bazaar di Pimnas 36 ini sangat layakdari segi harga dan rasa. Makanan yang tersedia pun sangat bervariasi. Rifai Zainul Abidin yang merupakan peserta dari Universitas Musamus Merauke pun menyatakan bahwa ia sangat senang karena bisa mencicipi makanan pulau Jawa. “Pertama kali menginjakkan pulau Jawa, pertama kali ke Universitas Padjadjaran dan juga pertama kali memakan makanan pulau Jawa, seperti mimpi tetapi ini ternyata asli,” ujarnya. (art)* The post Pengunjung Nikmati Aneka Sajian UMKM di Bazar Pimnas 36 appeared first on Universitas Padjadjaran.

3 min read

Umum

Kenal Lebih Dekat dengan “Dirandra”, Sang Maskot Pimnas 36

Laporan oleh Silmi Lestari [Kanal Media Unpad] Di tengah semaraknya pelaksanaan Pimnas ke-36 di kampus Universitas Padjadjaran, kehadiran “Dirandra”, sang maskot Pimnas ke-36 menjadi satu elemen yang mencuri perhatian. Di balik senyumnya yang ceria, maskot ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan inovasi, keberanian, hati, budaya, dan apresiasi dari penyelenggaraan Pimnas ke-36 yang pada tahun ini diselenggarakan di Tanah Sunda. Diungkapkan oleh pencipta maskot Pimnas ke-36, Fadlan Ahya Imani, Dirandra lahir dari inspirasi sejarah budaya Sunda, khususnya Kerajaan Pajajaran yang dikenal dengan lambang harimau. Konsep budaya Sunda juga diwujudkan melalui pemilihan pangsi yang mencerminkan nilai-nilai seperti silih asah, silih asih, dan silih asuh. “Untuk idenya sendiri, erat kaitannya dengan kata ‘Padjadjaran’ yang kalau misalnya pertama kali terbayang itu pasti Kerajaan Pajajaran yang merupakan satu kerajaan besar di Tanah Sunda. Nah, Kerajaan Pajajaran itu dilambangkannya dengan harimau dan sosok Prabu Siliwangi. Itu idenya awalnya dari situ,” ungkap Fadlan. Mahasiswa prodi Agroteknologi Unpad tersebut menjelaskan, tak hanya mencitrakan budaya lokal, representasi harimau juga melambangkan keberanian. Nama "Dirandra" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti keberanian. Hal ini menggambarkan tekad untuk memunculkan kembali semangat keberanian di kalangan mahasiswa untuk berkarya dan berinovasi di Pimnas ke-36. “Kemudian kenapa bentuknya harimau, karena harimau ini melambangkan keberanian. Jadi, itu yang membuat saya merintis maskot yang dimana keberanian dari mahasiswa ini harus dimunculkan kembali, salah satunya ini dengan Dirandra ini,” ujar Fadlan. Secara lebih lanjut, ikat kepala di bagian atas maskot memiliki simbol bahwa inovasi berasal dari akal. Melalui acungan jempol di bagian bawah, terdapat apresiasi terhadap keberanian, inovasi, moral, dan budaya. Kemudian pada dada maskot terdapat pantulan cahaya membentuk hati, mengingatkan bahwa seluruh inovasi perlu disaring kembali oleh hati untuk menjaga kemanusiaan dan moralitas. Dirandra sebagai maskot Pimnas ke-36 memiliki karakteristik sifat yang bersemangat, berenergi, dan berani. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk mahasiswa agar menjadi individu yang berkarakter kuat dan lebih berani dalam mengekspresikan pemikirannya lewat karya dan inovasi. “Harapannya, mahasiswa tidak hanya menikmati kehadiran dari maskot ini, tetapi juga mengambil pelajaran bahwasannya kita harus berani seperti Dirandra. Lebih dari sekadar keberanian dalam hal yang benar, tapi kita berani karena tidak takut salah. Pesan terakhir adalah agar mahasiswa terus berkarya dan membangun karakter yang kuat seperti Dirandra,” harap Fadlan. Selain maskot, logo Pimnas ke-36 juga merupakan hasil kreasi dari mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Ridwan Luhur Pambudi. Ridwan menjelaskan filosofi logo Pimnas ke-36, yaitu warna jingga sesuai dengan cerminan logo Universitas Padjadjaran, gambar kujang dan mega mendung yang mencirikan kebudayaan, aksen teknologi pada angka tiga mencerminkan unsur inovasi, serta api yang menyala sebagai tanda semangat. (arm)* The post Kenal Lebih Dekat dengan “Dirandra”, Sang Maskot Pimnas 36 appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read

Umum

Unpad Sediakan Fasilitas Nonton Bareng Presentasi Pimnas

Laporan oleh Anggi Kusuma Putri [Kanal Media Unpad] Selain mempersiapkan ruangan untuk pelaksanaan penilaian presentasi Pimnas 36, Universitas Padjadjaran juga menyediakan sejumlah ruangan untuk pengunjung yang ingin menonton bersama tayangan presentasi yang sedang dilaksanakan. Penilaian presentasi dilaksanakan pada Selasa (28/11/2023) dan Rabu (29/11/2023). Wakil Ketua Harian I Inu Isnaeni Sidiq, S.S., M.A., Ph.D. menyampaikan bahwa fasilitas menonton bersama ini sebagai bentuk upaya agar mahasiswa khususnya mahasiswa Unpad terinspirasi untuk mengikuti kegiatan PKM di waktu yang akan datang. “Supaya mereka terinspirasi dan terdorong untuk tergabung ke dalam kegiatan PKM yang bermuara di Pimnas. Karena ini merupakan sebuah ajang kompetisi di level mahasiswa yang terbesar dan juga yang paling bereputasi,” jelas Inu. Lokasi menonton bersama bagi penonton umum terletak di dua lokasi, yaitu di Bale Mandiri Fakultas Pertanian dan di Teater Pengetahuan yang ada di Gedung Rektorat Unpad. Sedangkan untuk mahasiswa Unpad, menonton bersama penilaian presentasi Pimnas ini tersedia di sejumlah fakultas. “Sehingga mereka tidak kesulitan untuk memantau dan mempelajari presentasi yang dilakukan di ruang utama presentasi,” kata Inu. Inu juga mengimbau bahwa presentasi yang ditayangkan di dalam ruang menonton bersama tidak boleh difoto, direkam, dan dipublikasikan di media sosial. Hal ini terkait dengan kerahasiaan hasil penelitian peserta Pimnas. “Kalau ingin mengetahui bagaimana penelitian mereka silakan datang ke ruang pameran poster. karena di pameran poster itu merupakan inti sari dari apa yang sudah mereka telliti untuk dijadikan sebagai materi Pimnas mereka,” jelasnya. Sementara itu, kegiatan presentasi Pimnas 36 dilakukan di 25 ruangan yang tersebar di 14 fakultas di kampus Unpad Jatinangor. Inu mengatakan bahwa setiap ruangan terdiri dari 21 tim yang akan melaksanakan presentasi. Setiap ruangan menampung sebanyak 84 orang peserta yang akan presentasi dan juga 21 dosen pembimbing. “Jadi kurang lebih ada 100-110 orang di dalam ruangan itu. Kita menyiapkan ruangan dengan kapasitas di atas 120-150 orang. Bahkan di beberapa lokasi kita menggunakan tempat-tempat yang kapasitasnya sampai 250 orang supaya leluasa,” kata Inu. Selain kapasitas ruangan yang memadai, Inu juga menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi syarat agar ruangan bisa dipakai menjadi ruang penilaian presentasi Pimnas. Inu mengatakan bahwa ruangan harus memiliki jaringan internet dan sistem audio yang baik, serta memiliki perangkat layar monitor yang besar, sehingga mempermudah proses penilaian dari juri. Tidak hanya itu, Inu juga mengatakan bahwa ruangan harus terjamin keandalan listrik dan jaringannya. Selanjutnya, ruangan juga harus dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan agar peserta dan juri bisa tetap merasa nyaman selama berada di dalam ruangan. “Karena setiap presentasi itu diundi, jadi kalau misalnya kebetulan ada kelompok yang kebagian terakhir maka mereka akan menunggu sangat lama, sehingga suasana ruangan yang nyaman dan sejuk itu menjadi satu hal yang harus dipersiapkan oleh panitia,” ujar Inu. (art)* The post Unpad Sediakan Fasilitas Nonton Bareng Presentasi Pimnas appeared first on Universitas Padjadjaran.

2 min read